(Laporan Wartawan Media ONE Timor Suzana Cardoso-Alexandrinho dos Santos)
Dili (www.mediaonetimor.co) – Presiden Repúblika (PR) Timor-Leste (TL), José Ramos Horta menegaskan, g7+ adalah kekuatan sejati untuk perubahan dunia melalui mengadvokasi reformasi lembaga internasional, kekuatan solidaritas dan mempromosikan kepemilikan alami dalam semua aspek perdamaian dan pembangunan.
“Dedikasi para pemimpin angota g7+ atas upaya yang luar biasa dalam memajukan g7+ dan menjadikan g7+, bukan hanya sekadar kutipan, tetapi kekuatan sejati untuk perubahan”, kata PR Ramos Horta dalam pidatonya di Centro Convençoens Dili (CCD-Singkatan Portugues), pada pembukaan pertemuan antar kementrian g7+ yang ke-VI, Jumat, (11/04/2025).
Pada pertemuan antar kementrian g7+ yang menghadirkan 14 negara, termasuk TL, PR Ramos Horta mengatakan, g7+ harus menatap ke depan sehingga ada pengakuan, bukan sebagai pemecah masalah tetapi sebagai mitra dalam membangun dunia yang kecil, adil dan damai.
Untuk menjadi mitra dalam membangun dunia, PR Ramos Horta meminta negara-negara anggota g7+ untuk menegaskan kembali komitmen tujuan mendasar dari g7+. Diantaranya, harus bersama-sama terus mengadvokasi reformasi dalam lembaga internasional.
Kata PR Ramos Horta, reformasi lembaga internasional tersebut diantaranya tentang aturan yang mengatur tatanan global, harus dinilai untuk memastikan inklusif, adil, dan mencerminkan realitas semua bangsa. Terutama yang baru muncul dari kerapuhan.
Sebagai blok yang bersatu, PR Ramos Horta meminta anggota g7+ harus meningkatkan upaya untuk menegosiasikan aturan keterlibatan untuk memastikan bahwa negara-negara anggota g7+ bukan hanya penerima keputusan, yang dibuat di tempat lain. Tetapi peserta aktif dalam membentuk kebijakan yang berdampak langsung pada negara g7+.
“Semua negara-negara g7+ telah menunjukkan potensinya dengan mendapatkan akses ke forum kebijakan utama. Tempat dimana dapat memposisikan dan menyuarakan suaranya yang kredibel dalam diskusi tentang pembangunan negaranya, mengembangkan kerja sama, perubahan iklim, ketahanan pangan dan seterusnya”, tegas PR Ramos Horta.
Lebih lanjut PR Ramos Horta meminta semua negara-negara g7+ untuk membangun momentum dan memastikan bahwa advokasi g7+ diterjemahkan menjadi nyata. Dan reformasi yang memberdayakan negara kita masing-masing dalam pembentuk masa depannya.
Komitmen tujuan mendasar dari g7+ lainnya yang perlu diperhatikan kata PR Ramos Horta, memperkuat solidaritas sebagai kekuatan sejati g7+. Solidaritas bukan hanya sebuah prinsip. Tetapi adalah fondasi ketahanan kolektif angora g7+.
“Itulah yang memungkinkan kita untuk berdiri bersama dan memperkuat suara kita. Sekarang, lebih dari sebelumnya, g7+ harus meningkatkan upayanya untuk mendukung negara-negara anggota yang menghadapi konflik aktif”, tegas PR Ramos Horta.
PR Ramos Horta mengatakan, anggota g7+ tidak dapat berdiam diri sementara saudara-saudari kita lainnya, di negara-negara lain di belahan bumi, di bagian Selatan dirundung penderitaan. Melalui dukungan pengetahuan dari rekan sejawat, berbagi dan berinisiatif untuk kerja sama yang rapuh dengan yang rapuh.
“Kita memiliki kekuatan untuk menjadi tangguh, dengan bercermin dari pengalaman yang kita miliki sebelumnya. Pengalaman, kebijaksanaan dan tekad untuk saling membantu mengatasi konflik dan kerapuhan di negara-negara g7+ adalah dasar dari kekuatan solidaritas kita”, kata PR Ramos Horta.
Negara-negara g7+ kata PR Ramos Horta, harus mempromosikan kepemilikan alami dalam semua aspek perdamaian dan pembangunan. Kemajuan yang berkelanjutan hanya dapat dicapai jika dipimpin oleh mereka yang memahami tantangan diri mereka sendiri.
PR Ramos Horta mengatakan, yang terbaik dalam tata kelola kita, komunitas kita dan rakyat kita adalah pemahan tentang negara kita sendiri. Dukungan internasional harus selaras dengan prioritas nasional, bukan seorang diktator. Maka, selesaikan komitmen mendasar tersebut dengan keberanian, kerja sama dan satu visi dalam pencapaian yang besar dan kuat.
“Kita tidak boleh puas dengan status. Kita tidak boleh membiarkan diri kita terpinggirkan dalam pengambilan keputusan global. Untuk itu, pekerjaan kita ke depan masih banyak. Untuk itu, selama dua hari ke depan, diharapkan semua anggota g7+ bisa mendapatkan diskusi yang produktif”, harap PR Ramos Horta.
Seperti yang diberitakan sebelumnya anggota g7+ saat ini memiliki 20 anggota. Akan tetapi hanya 14 negara yang hadir dalam perayaan ulang tahun g7+ yang ke-15 dan pertemuan antar kementrian g7+ yang ke-6, di Dili, Timor-Leste sementara 6 anggota lainnya tidak dapat hadir karena gejolak politik di negara mereka.(Asesu Youtube–https://www.youtube.com/@Media1Timor/Facebook- https://www.facebook.com/Media1Timor/Iha moos Kursu Jornalizmu no Lian Inglesh)
Discussion about this post